Tentu, itu karena bagian dalam SSD hanya memiliki rakitan sirkuit terintegrasi untuk menyimpan data secara terus-menerus, seperti memori flash yang biasa kita lihat pada Flash Drive. Sehingga, karena sifatnya yang mudah untuk diakses dan tidak ada bagian disk pemintalan fisik yang bergerak, storage ini bisa memberikan kinerja superior dibanding HDD.
Nah, SSD kemudian berkembang dengan banyaknya pilihan varian, termasuk generasi terbaru dengan tipe NVMe yang kini memberikan kinerja jauh lebih superior dibanding SSD standar. Bahkan kalian bisa melihat kinerja transfer data bisa diatas 1GB per detik yang bisa menghemat jauh lebih banyak waktu untuk menuntaskan pekerjaan rumit dengan mudah.
Tapi, apa sih yang dimaksud NVMe itu sendiri? NVMe merupakan kepanjangan dari Non-Volatile Memory Express, dimana ini merupakan protokol interface yang dibuat khusus untuk Solid State Drive (SSD). Artinya bahwa alih-alih memakai slot Sata sebagai pilihan interface utamanya, NVMe justru menggunakan interface PCI Express (PCIe) untuk mentransfer data ke dan dari SSD.
Cuman, NVMe sebenernya enggak bisa dipake di sembarang komponen, apalagi jika kalian memakai komponen lama. Jadi, pilihan yang kompatibel saja yang bisa make potensi kinerja dari SSD NVMe, meskipun pada dasarnya mobo jaman now udah modern dan dukung fitur tersebut.
Disamping itu, bentuk faktor yang biasa dipake SSD dengan tipe NVMe juga berbeda dibanding kasual SSD, biasanya datang dalam bentuk faktor M.2. Bentuk ini bisa dibilang sebagai bagian mini dari slot PCIe yang bisa kita lihat memanjang pada Mobo, meskipun kalian juga bisa masangnya di slot tersebut lewat interface khusus ataupun secara langsung.
Bagaimana cara kerja NVMe?
NVMe menggunakan mekanisme yang disebut sebagai “Submission and Completion Queue”, atau pada intinya storage tersebut memanfaatkan teknologi SSD melalui slot PCie dengan jalur bandwith yang besar, dimana NVMe mendukung beberapa antrian pekerjaan yang dalam dan independen tanpa harus memiliki jeda panjang.Ibaratnya storage seperti sebuah bis transportasi umum, HDD memakai jalan pedesaan yang terjal untuk sampai tujuan, sedangkan SSD kasual memakai jalan kota biasa, dan NVMe memakai jalan tol tanpa hambatan (tanpa macet tentunya). Manakah sampai duluan? Logisnya tentu NVMe bukan?
So, Pilih Mana – SSD kasual Atau NVMe?
Jika dilihat dari kinerja, tentu SSD berbasis NVMe bisa jadi pilihan serunya, khususnya ketika kalian pengen kecepatan tinggi dengan akses yang super cepat tanpa banyak hambatan.Cuman, pilihan SSD ini tentu enggak datang dengan harga murah dan sebenernya sama dalam hal kinerja ketika kalian melakukan proses transfer data ke storage kasual ataupun sebaliknya. Disamping itu, kalian perlu memiliki perangkat yang kompatible agar bisa menjalankan atau memaksimalkan potensi kinerjanya.
Disisi lain, SSD kasual sebenernya masih jadi pilihan favorit, terlebih lagi antara nilai harga yang pas dan kinerja yang ditawarkannya. Kalian bahkan kini sudah bisa memiliki SSD dengan kapasitas besar pada harga yang lebih murah dibanding saat rilis.
Jadi, jika kalian seorang pengguna kasual yang enggak berharap tinggi pada sebuah storage, namun bisa ngasih kemudahan dalam hal kinerja dan nilai harga yang lebih terjangkau, maka SSD standar baik itu 2.5” atau M.2 tentu bisa jadi pilihan utamanya.