Menurut ITSEC Asia, penting bagi seluruh pemilik dan pengembang aplikasi
maupun website untuk memiliki standar tinggi keamanan data IT untuk
menutup celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Bocornya data pribadi, perusahaan, maupun negara akibat serangan siber
terus menjadi topik yang sering dibicarakan. Tak hanya itu, data-data
tersebut diperjual belikan melalui darkweb. Apapun motif pencurian
datanya, tentunya akan sangat berdampak buruk untuk kita.
1. Gunakan Password Manager
Salah satu cara
untuk menjaga data pribadi dari pencurian data adalah menggunakan
password yang berbeda-beda tiap website. Namun, ada beberapa orang yang
susah mengingat password yang berbeda-beda. Gunakan aplikasi password
manager untuk menyimpan password yang berbeda-beda tersebut.
Baca juga : Cara Mengatasi Keyboard Laptop Rusak Atau Error
Aplikasi
password manager akan mengumpulkan semua password pengguna di satu
tempat, dan pengguna cukup menghapal satu master password saja. Dengan
aplikasi ini. pengguna tidak perlu takut untuk membuat password sulit.
Rekomendasi aplikasi password manager yang bisa dicoba adalah Lastpass,
Bitwarden, dan Keepas.
2. Gunakan Two-Factor Authentication (2FA)
Fitur
Two-Factor Authentication (2FA) tersedia di berbagai situs sosial media
seperti Whatsapp, Twitter dan Instagram. Fungsi dari 2FA adalah
memberikan layer perlindungan tambahan dari hacker.
Biasanya saat
login di aplikasi tersebut, pengguna akan diminta untuk memasukkan kode
verifikasi yang dikirimkan melalui SMS atau telepon. Apabila Anda belum
mengaktifkan fitur tersebut, sebaiknya aktifkan untuk menghindari
mudahnya data dicuri.
3. Menggunakan Mode Incognito
Anda
mungkin belum terbiasa dengan mode Incognito atau penyamaran saat
menggunakan browser. Mode ini akan mematikan perekaman data ketika
melakukan browsing sehingga alamat situs yang telah dikunjungi tidak
terekam. Selain itu browser juga tidak bisa merekam data pribadi Anda
jika menggunakan mode Incognito.