Smartphone
generasi terbaru tampaknya tidak hanya memiliki keunggulan dalam hal
teknologi, namun juga bisa jauh lebih berarti dalam kapasitas
penyimpanan yang jauh lebih besar. Salah satu contohnya adalah ketika Samsung secara resmi mengumumkan V-NAND generasi kelima yang datang dengan chip eUFS dengan kapasitas hingga 1TB.
Ini
berarti chip tersebut bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan
internal dalam sebuah Smartphone. Dan hal terbaiknya, produsen mengklaim
bahwa penyimpanan terbaru mereka menjanjikan kinerja yang jauh lebih baik, bahkan mampu memberikan performa sequential read speeds hingga 1.000 MB / s, atau dua kali lipat apa yang akan dilakukan SSD SATA 2,5 inci yang biasa-biasa saja.
Meski
begitu produsen masih mempertahankan ukuran paket yang sama dengan chip
512GB generasi sebelumnya, dimana chip tersebut hadir dengan
ukuran11.5mm x 13mm dan dibuat dari 16 lapisan V-NAND 512-gigabit.
Pengontrol memori flash khusus baru ini tentunya akanmenghadirkan
kinerja terdepan di industri.
Empat
tahun lalu, chip Universal Flash Storage pertama yang tertanam mulai
muncul sebagai modul 128GB. Dan kini, teknologi penyimpanan semakin
berkembang, baik dari segi kapasitas maupun tingkat kecepatan dengan
performa lebih dari dua kali lipat sejak saat itu.
Menurut
Samsung, penulisan acak dari apa yang bisa ditawarkan oleh penyimpanan
dari Chip tersebut bisa “500 kali lebih cepat daripada kartu microSD
berkinerja tinggi.” Meskipun ini bukan patokan yang berguna jika ingin
membandingkan, namun yang penting dan perlu dicatat adalah bahwa
penulisan acak cepat tersebut pastinya bisa memungkinkan untuk kegiatan
perekaman video dengan frame rate yang lebih tinggi. Video kontinu pada
960 frame per detik akan jauh lebih praktis dengan penyimpanan sebesar
1TB.
Menurut
Cheol Choi, VP dari Memory Sales & Marketing, “1TB eUFS diharapkan
memainkan peran penting dalam menghadirkan pengalaman pengguna yang
lebih mirip notebook ke generasi berikutnya dari perangkat mobile.” Saat
smartphone menjadi lebih baik, peluang untuk mengganti tablet dan
laptop tradisional bisa jauh lebih besar. Konsep cangkang laptop yang
ditenagai oleh smartphone telah bermunculan secara sporadis selama
beberapa tahun terakhir.